Kumpulan Aksara Hago Literasi Puisi

OPERA LUKA DI NEGERI FATAMORGANA WAHAI TUAN, PENGUASA PUALAM DI ATAS SINGGASANA, KAU TAK TAHU, ATAU ENGGAN TAHU, BAGAIMANA TANAH INI TERJEDA, TANGAN-TANGAN KECIL MENGGALI HARAPAN DALAM LADANG TANDUS, NAMUN LADANG ITU MILIKMU, DIPAGAR DENGAN PERATURAN YANG HAUS. KATAMU, "KEADILAN ADALAH JANTUNG NEGERI," NAMUN DENYUTNYA TERSEMBUNYI DI ISTANA MARMER, TAK PERNAH TERBAGI, RAKYAT DIPAKSA HIDUP DARI REMAH-REMAH YANG JATUH DI MEJA PESTA, SEMENTARA KAU BERSULANG, BERBICARA TENTANG KEMAKMURAN YANG FANA. DI JALANAN, MEREKA YANG KAU SEBUT RAKYAT JELATA, BERJALAN PINCANG DENGAN BEBAN YANG KAU TUMPUK DI PUNDAKNYA, KAU NYATAKAN, "KAMI BEKERJA UNTUK MEREKA!" NAMUN TANGANMU SIBUK MENULIS TAKDIR BAGI DIRIMU SAJA. AH, NEGERI INI, NEGERI PARA DEWA BERDASI, KAU CIPTAKAN HUKUM SEPERTI JARING LABA-LABA YANG PENUH TIPU, KUAT UNTUK MENANGKAP LALAT-LALAT KECIL YANG LEMAH, NAMUN SELALU ROBEK KETIKA SERIGALA BESAR DATANG MENYAPA. LIHATLAH MEREKA, DI SUDUT PASAR YANG KAU BANGGAKAN, ANAK-ANAK KE...

DI BALIK PANGGUNG KEKUASAAN DI GEDUNG TINGGI, BERKILAU KACA DAN BETON, PARA PEMIMPIN DUDUK, BERWAJAH PENUH KEBOHONGAN, BICARA TENTANG RAKYAT, TAPI LUPA AKAN TUJUAN, MENGGAPAI TAHTA DENGAN TANGAN PENUH KELICIKAN. DI ATAS MIMBAR, MEREKA MENYUARAKAN JANJI, DEMI KEMAKMURAN, MEREKA KATA, KITA ABADI, NAMUN DI BALIK SENYUM ITU, ADA BISIKAN SUNYI, KEUNTUNGAN PRIBADI, DI ATAS PENDERITAAN HATI. WAHAI MEREKA YANG BERKEKUASA, TINGGI DAN MEGAH, MUNGKINKAH KALIAN LUPA PADA YANG DI BAWAH? RAKYAT YANG HIDUP DALAM SERBA KEKURANGAN, SEDANG KALIAN TERTAWA DI ATAS TUMPUKAN UANG. DENGAN KATA-KATA INDAH, KALIAN PENUHI ANGAN, TENTANG PERUBAHAN, TENTANG SEBUAH HARAPAN, NAMUN PADA KENYATAANNYA, HANYA ADA PENANTIAN, MENUNGGU JANJI YANG TAK KUNJUNG DILAKSANAKAN. DI PASAR, DI KAMPUNG, DI JALANAN YANG KOTOR, MEREKA YANG MISKIN HANYA BISA BERHARAP, NAMUN PARA PENGUASA SIBUK BERDEBAT, TENTANG KURSI DAN TAHTA YANG INGIN MEREKA PEREBUTKAN. KALIAN BERPAKAIAN SUTRA, BERBICARA TENTANG RAKYAT, NAMUN TANGISAN MEREKA HANYA ...

" BAYANG-BAYANG YANG ENGGAN PERGI " AKU PIKIR SEMUANYA SUDAH SELESAI, AKU PIKIR AKU BISA MELUPAKAN, TAPI NYATANYA, BAYANG ITU MASIH ADA. DIAM DI SUDUT DADAKU, MENUNGGU SAAT AKU LENGAH, LALU IA DATANG LAGI, MENYELINAP KE DALAM PIKIRANKU. AKU SUDAH MENCOBA SEGALANYA, MENYIBUKKAN DIRI DENGAN HAL-HAL BARU, TERTAWA LEBIH KERAS, BERJALAN LEBIH JAUH, MENGHINDARI TEMPAT-TEMPAT YANG PERNAH KITA DATANGI, TAPI TETAP SAJA, ADA BAGIAN DARI DIRIKU YANG MASIH MERINDUKANMU. KENAPA BAYANG INI BEGITU KUAT? KENAPA AKU TAK BISA MELEPASKAN? AKU BERTANYA PADA DIRIKU SENDIRI SETIAP MALAM, TAPI TAK ADA JAWABAN, HANYA HENING YANG SEMAKIN MENYIKSA, DAN AKU YANG TERUS BERPURA-PURA BAIK-BAIK SAJA. AKU BENCI MERASA SEPERTI INI, TERJEBAK DALAM KENANGAN YANG TAK MAU PUDAR, AKU BENCI BAGAIMANA SETIAP SUDUT DUNIA, MASIH MENYIMPAN JEJAK LANGKAHMU, BAHKAN DALAM HAL-HAL KECIL, SEPERTI LAGU YANG DULU KITA DENGAR, ATAU AROMA KOPI YANG KAU SUKA. AKU INGIN MARAH, TAPI PADA SIAPA? PADA DIRIMU YANG SUDAH PERGI? PADA ...

TERKUNCI DALAM WAKTU BAIT 1: TERKADANG, AKU BERTANYA-TANYA, MENGAPA KITA MENJADI BEGITU JAUH? MUNGKIN KARENA WAKTU YANG TAK INGIN MENUNGGU, ATAU KARENA AKU YANG MULAI TAK MAMPU LAGI MEMAHAMI. ENGKAU YANG DAHULU HADIR, KINI HANYA MENYISAKAN KENANGAN, NAMUN KENANGAN ITU SEMAKIN TERASA MEMBEBANI, SEPERTI SESUATU YANG SULIT UNTUK DILUPAKAN. BAIT 2: HARI-HARI BERLALU BIASA, NAMUN ADA YANG BERBEDA, KEHILANGANMU YANG TAK PERNAH DAPAT AKU PERSIAPKAN, KINI MENJADI SESUATU YANG TERUS DATANG TANPA PERMISI, SEOLAH TAK PERNAH PERGI, MENINGGALKAN RUANG KOSONG YANG HARUS AKU ISI, NAMUN TAK ADA YANG MAMPU MENGGANTIKANNYA. BAIT 3: DULU, KITA MEMILIKI BEGITU BANYAK RENCANA, NAMUN WAKTU SEOLAH MENERTAWAKAN SEGALANYA, HANYA TERSISA KATA-KATA YANG TAK SEMPAT TERUCAPKAN, DAN JANJI-JANJI YANG TAK MAMPU DITEPATI, LALU, APA YANG DAPAT KULAKUKAN? SELAIN MELANGKAH, MESKI TIAP LANGKAH TERASA BERAT. BAIT 4: AKU MENCOBA MENCARI TANDA-TANDA, NAMUN KADANG HIDUP TAK MEMBERI PETUNJUK YANG JELAS, SETIAP LANGKAH TERASA B...