Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 14, 2025

Puisi : Bentuk Luka Dalam Diam Karya Selena

  Bentuk Luka dalam Diam   Karya selena Di sudut hati, terpendam suara, Rasa sakit yang tak terlihat oleh mata, Seperti bayangan di bawah cahaya, Menghujam jiwa, mencabik rasa. Setiap detak jantung adalah cerita, Tentang harapan yang sirna, hampa, Kita berjalan di jalan berdebu, Mencari makna di antara waktu yang kelabu. Mereka tersenyum, namun tak mendengar, Luka yang terpendam, tak ada yang peduli, Seakan hidup ini hanyalah ilusi, Di balik senyuman, ada duka yang tak terperi. Kata-kata terjebak di tenggorokan, Satu demi satu, hilang dalam kesunyian, Berharap seseorang bisa memahami, Namun, semua hanya terdiam, menanti. Satu malam, bintang-bintang menangis, Menyaksikan jiwa yang terpenjara, Dalam keramaian, kita sendiri, Berharap kasih, namun tak kunjung datang. Hati ini penuh dengan harapan, Seperti bunga yang layu di tanah kering, Mencari air, mencari kasih, Namun hanya ada bayang, tak ada rasa. Dari dalam kegelapan, suara hati berteriak, Mencoba bangkit dari luka yang...

Puisi : Sukma Dalam Kesunyian Karya Selena

  Sukma dalam Kesunyian  Karya selena Senja datang menghampiri Aku berdiri, merenung,   Menghadapi bayang-bayang,   Yang mencerminkan segala kekalahan. Kau tahu, di dalam hatiku,   Ada harapan yang pernah berkilau,   Namun kini redup, layu,   Seperti daun yang jatuh di musim dingin. Aku kalah,   Bukan karena aku lemah Tetapi karena hidup ini,   Adalah pertempuran tanpa akhir. Setiap langkahku,   Seolah terperosok dalam lumpur,   Mencoba bangkit, namun terjatuh,   Dengan luka yang tak kunjung sembuh. Aku kalah, tapi aku hidup,   Menemukan cahaya dalam gelap,   Menyusuri jalan yang tak pasti,   Dengan harapan yang takkan pudar. Kekalahan ini mengajarkan,   Bahwa tidak semua impian terwujud,   Bahwa tidak semua cinta abadi,   Ada saatnya kita harus merelakan. Aku kalah...  Dalam panggung sandiwara ini   Di ...

Puisi : Ketika Harapan Menjadi Sebuah Ilusi Karya Selena

  Ketika Harapan Menjadi Sebuah Ilusi   Karya selena Dalam hening malam, di antara bintang-bintang, Aku mencari bayangmu, yang hilang dalam kenangan. Kau hadir bagai cahaya, menerangi gelapku, Namun kini hanya bayang, menyisakan luka yang dalam. Kau berjanji pada angin, di bawah pohon rindang, Bersumpah setia selamanya, takkan pernah berpaling. Namun janji itu sirna, bagai embun di pagi, Meninggalkan rasa pahit, yang tak kunjung pergi. Setiap detik berlalu, aku terjebak dalam bayang, Mencari jejakmu yang pergi, tanpa sepatah kata. Hatiku bergetar, seolah merindu, Pada kasih yang kau ukir, dalam sanubari yang kelabu. Kau datang dengan pelukan, sehangat sinar mentari, Namun kini kau pergi, seolah tak pernah ada. Rinduku terurai, menari dalam kesedihan, Seperti hujan yang jatuh, membasahi tanah gersang. Di antara harapan yang hancur, aku berdiri sendiri, Mendengar suara hatiku, yang terisak dan berteriak. Mengapa kau berjanji, jika hanya untuk dusta? Mengapa kau berjanji, ji...