Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 23, 2025

Puisi : Terkunci Dalam Waktu Karya Himawari

 "TERKUNCI DALAM WAKTU" BAIT 1: TERKADANG, AKU BERTANYA-TANYA, MENGAPA KITA MENJADI BEGITU JAUH? MUNGKIN KARENA WAKTU YANG TAK INGIN MENUNGGU, ATAU KARENA AKU YANG MULAI TAK MAMPU LAGI MEMAHAMI. ENGKAU YANG DAHULU HADIR, KINI HANYA MENYISAKAN KENANGAN, NAMUN KENANGAN ITU SEMAKIN TERASA MEMBEBANI, SEPERTI SESUATU YANG SULIT UNTUK DILUPAKAN. BAIT 2: HARI-HARI BERLALU BIASA, NAMUN ADA YANG BERBEDA, KEHILANGANMU YANG TAK PERNAH DAPAT AKU PERSIAPKAN, KINI MENJADI SESUATU YANG TERUS DATANG TANPA PERMISI, SEOLAH TAK PERNAH PERGI, MENINGGALKAN RUANG KOSONG YANG HARUS AKU ISI, NAMUN TAK ADA YANG MAMPU MENGGANTIKANNYA. BAIT 3: DULU, KITA MEMILIKI BEGITU BANYAK RENCANA, NAMUN WAKTU SEOLAH MENERTAWAKAN SEGALANYA, HANYA TERSISA KATA-KATA YANG TAK SEMPAT TERUCAPKAN, DAN JANJI-JANJI YANG TAK MAMPU DITEPATI, LALU, APA YANG DAPAT KULAKUKAN? SELAIN MELANGKAH, MESKI TIAP LANGKAH TERASA BERAT. BAIT 4: AKU MENCOBA MENCARI TANDA-TANDA, NAMUN KADANG HIDUP TAK MEMBERI PETUNJUK YANG JELAS, SETIAP LAN...

Puisi : Tak Semudah Itu Karya Dy

TAK SEMUDAH ITU. semenjak pertama kali aku mengenalmu. aku sebelumnya tak pernah berpikir untuk kembali jatuh cinta. mengingat masih begitu banyak luka yang aku rasa. ku pikir kau berbeda, tak mungkin kau tega mematahkan hati seseorang yang telah banyak trauma. aku berusaha bangkit dari rasa sakit. meyakinkan diri untuk menjatuhkan perasaan kepadamu. segala harapan dan rencana telah ku susun agar kita bahagia. aku yang sedang butuh sembuh terus berdoa. semoga kau lah sang penawar dari segala lara di masa trauma. hari indah itu kita ciptakan berdua penuh warna. sungguh kepadamu hatiku kembali merasakan cinta itu tumbuh. kita bercerita tentang masa depan, menyatukan rasa untuk tujuan kebahagiaan.  melalui banyak hal bersamamu, adalah hari dimana aku kembali menemukan senyumku yang telah lama hilang. hadirmu bak hujan yang turun dengan derasnya. membasahi hatiku yang di landa kemarau meratapi luka. aku suka mendengarkan kamu bicara, bercerita banyak hal tentang harimu. contohnya, tent...

Puisi : Mata Luka Sengkon Karta Karya Pery Sandi

MATA LUKA SENGKON KARTA Desember 08, 2022  Minggu, 13 September 2020 MATA LUKA SENGKON KARTA  Serupa Maskumambang pupuh mengantarkan wejangan hidup kecapi dalam suara sunyi menyendiri pupuh dan kecapi membalut nyeri menyatu-dalam suara genting terluka, melukai, luka-luka menganga akibat ulah manusia Terengah-Engah dalam Tabung dan Selang aku seorang petani bojongsari menghidupi mimpi dari padi yang ditanam sendiri kesederhanaan panutan hidup dapat untung dilipat dan ditabung 1974 tanah air yang kucinta berumur dua puluh sembilan tahun waktu yang muda bagi berdirinya sebuah negara lambang garuda,dasarnya pancasila undang-undang empat lima merajut--banyak peristiwa peralihan kepemimpinan yang mendesak bung karno! diganti pak harto dengan dalih keamanan negara pembantaian... enam jenderal satu perwira enam jam dalam satu malam mati di lubang tak berguna tak ada dalam perang mahabarata bahkan di sejarah dunia hanya, disejarah indonesia pemusnahan golongan kiri PKI wajib mati pemim...