Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 10, 2025

DIALOG : Rhoma Dan Ani

  Rhoma & Ani Oktober 21, 2024 roma: ani.. tadinya kukira kau seorang gadis yang lain dikampung ini..tadinya kukira kau sebuah pribadi.. tapi rupanya kau tidak lebih daripada gambaran seorang gadis kampung yang mudah didapa dari sembarangan jalan! kau perempuan pembohong ani.. aku bener bener nggak nyangka kau tega bohongi aku.. aku pikir kamu orangnya jujur.. tapi nyatanya aku salah menilai kamu ani..kamu tidak seperti yang aku bayangkan..kamu udah bener bener bohongi aku.. aku gak nyangka ani.. ani: tapi roma.. aku bisa jelasin.. roma; harusnya kamu tuh mikir sedikit ani, masa iya kamu ngasih aku kaleng biskuit isinya kok rengginang.. aku malu ani..orang2 pada ngetawain aku..kamu ngerti nggak hah? ani: tapi roma, semua ini kulakukan karna.. roma: karna kamu mau bikin malu aku? ani: bukan begitu roma.. roma: apa malah sengaja biar aku mabok rengginang? hah? ani: TIDAK ROMA.. Roma: cukup ani.. ani: roma.. roma: mulai sekarang kamu gak usah manggil manggil aku.. tadinya aku pik...

Puisi : Bekas Luka Trauma Karya Reza Fahlevi

  Bekas Luka Trauma Karya : Reza Fahlevi Terseok-seok menjalani hari Terjatuh berulang kali Batin penuh dengan luka trauma Namun pada akhirnya Aku masih juga bernapas Aneh rasanya Kulalui setiap fase dengan tenang Namun ada kalanya api di dalam jiwa memercikkan amarah Marah karna aku terus dilanda oleh kegagalan Dan merasa diri tak mampu menghadapi setiap hambatan Begitu aneh kehidupanku Aku pernah menjadi orang yang paling sering berjalan di tengah sejuknya waktu subuh Aku juga pernah menjadi orang yang melantunkan doa sekhidmat mungkin Tapi sekarang nikmat itu terasa sirna Yang kurasa hanya kekosongan Hampa Tak ada apa-apa Memungkinkan segala sesuatu yang tak mungkin terjadi Aku terus berandai Mengandaikan jika diriku menjadi seperti mereka, maka kehidupanku akan berjalan lebih baik Tapi kenyataannya, aku bukanlah mereka Aku adalah diriku sendiri yang linglung setiap saat bencana datang menerpa keteguhan batin Berulang kali kucoba membuka buku suci Buku suci yang berisi tentang p...

Puisi : Aku Hanya Lelah Bukan Menyerah Karya Catatan Hati

 "AKU HANYA LELAH BUKAN MENYERAH"   Karya Catatan Hati Lelah....saat aku memperjuangkan sesuatu kenyataan yang ada tak mendekati atau bahkan jauh dari harapan dan ujian kutemui sepanjang jalan. Semua ada waktunya....ada waku untuk berlari, ada waktu rasa lelah datang dan waktu sejenak untuk berhenti untuk menghilangkan kegelisahan. Dan saat ini yang aku rasakan aku dan hatiku merasa lelah dan perlu sedikit waktu untuk melepaskan penat dan jenuhku dalam memikirkanmu. Harus seberapa jauhkah aku melangkah hingga aku tak lagi mendengar namamu, seberapa rapat aku harus memejamkan mata agar tak lagi ku lihat bayanganmu, aku lelah dengan perasaan yang terus mendalam dan harapan yang terus meninggi. Dulu saat janjimu begitu menggoda dan memicu angan, harapan, mimpi, atau entah apalagi namanya semua terlihat begitu indah, seakan semua pasti akan menjadi nyata. Terlintas semua harapan akan aku raih sesuai dengan keinginan hati seolah dunia dan kehidupan diri sendiri yang menentukan sem...

Puisi : Blues Untuk Bonnie Karya W.S Rendra

  Blues untuk Bonnie Karya W.S. Rendra Kota Bostron lusuh dan layu kerna angin santer, udara jelek, d an malam larut yang celaka. Di dalam café itu seorang penyanyi Negro tua bergitar dan bernyanyi. Hampir-hampir tanpa penonton. Cuma tujuh pasang laki dan wanita berdusta dan bercintaan di dalam gelap mengepulkan asap rokok kelabu, seperti tungku-tungku yang menjengkelkan. Ia bernyanyi. Suaranya dalam. Lagu dan kata ia kawinkan Lagu beranak seratus makna. Georgia. Georgia yang jauh. Di sana gubug-gubug kaum Negro. Atap-atap yang bocor. Cacing tanah dan pellagra Georgia yang jauh disebut dalam nyanyinya. Orang-orang berhenti bicara. Dalam café tak ada suara. Kecuali angin menggetarkan kaca jendela. Georgia. Dengan mata terpejam si Negro menegur sepi. Dan sepi menjawab dengan sebuah tendangan jitu tepat di perutnya. Maka dalam blingsatan ia bertingkah bagai gorilla. Gorilla tua yang bongkok meraung-raung. Sembari jari-jari galak di gitarnya mencakar dan mencakar menggaruki rasa gatal ...

Puisi : Sepucuk Surat Merah Jambu Karya Aip Orlandio (Member Hago Literasi Puisi)

 *SEPUCUK SURAT MERAH JAMBU* Suratmu telah kuterima, walau aksaramu tak kumengerti. Berkali-kali kau mengirimiku lembar demi lembar surat yang kauselipkan di lubang jendelaku— yang menganga belum sempat diperbaiki. Senin, suratmu kembali ke pelukanku. Kau menggambar beberapa hal yang sangsi dimataku: meteor, sungai yang sudah gersang tak ada jejak-jejak air yang tergenang, tanah-tanah tandus bagai tak ada jiwa yang hidup tenteram.  Kau tak pernah tampak, namun terasa dekat.  Hari itu Rabu tanggal 21. Ada suara gerungan mesin yang tak kuketahui di mana tepatnya. Mengerang sebegitu kencangnya. Mengundang seluruh warga bertanya, "Apakah itu?"  Suratmu kembali ke dalam tautan jemariku. Kali ini aku bertanya, apalagi yang akan kaubagi. Guratan gambar-gambar unik lagi?  Aku salah. Tertuang sudah huruf-huruf yang terbaca,  "Halo" Bibirku berkerut menekan senyum yang sudah ingin merekah.  Satu kardus sudah suratmu datang, yang tak sempat kubalas. Hari Jumat ak...

DIALOG : Cinta Terhalang Buku Nikah Karya Riadi Komara (Member Hago Literasi Puisi)

 "CINTA TERHALANG BUKU NIKAH" Tuan : Assallamualaikum Puan.. Puan : Waalaikumsallam Tuan... Tuan : Puan, telah lama kita tidak bersua. Baru saya sadari kehilanganmu adalah kenangan paling membekas dalam hidupku. Telah lama jua saya menanti perjumpaan kita, apakah kabar dirimu puan? Puan : Iya, telah lama kita tidak bersua. Kabarku baik Tuan, hanya ada sedikit rasa bersalah yang sampai saat ini tak bisa saya hilangkan. Tuan : Kenapakah gerangan Puan? Rasa bersalah apa yang sedang puan rasakan? Puan : Tanpa Tuan tanyakan, sebenarnya pun Tuan telah mengetahuinya. Dan tanpa saya bicara pun sebenarnya Tuan telah ucapkan di awal sambutan perjumpaan. Tuan : Apa maksud kamu Puan? Bicaralah, jika memang saya melontarkan perkataan yang meresahkan hati Puan. Puan : Perihal saya yang telah meninggalkan Tuan. Saya masih di hantui rasa bersalah akan hal itu. Sesungguhnya saya pun tak inginkan adanya perpisahan di antara kita berdua. Dan lagi pula sebenarnya saya tak memiliki rasa terhadapn...

Puisi : Kuat Kuat Di Bumi Bu Karya Riadi Komara (Member Hago Literasi Puisi)

  "Kuat-kuat Di Bumi Bu " Bu, semoga tiada kata akhir. Untuk aku yang masih membutuhkan belaianmu. Untuk aku yang masih ingin dimanja olehmu. Untuk aku yang masih butuhkan kehangatan kasih sayangmu. Bu, jika engkau lelah. Lelahnya di pangkuanku ya. Anakmu kini sudah kuat menghadapi beratnya beban kehidupan. Sama sepertimu yang dahulu begitu kuatnya membesarkanku mati-matian. Istirahatnya dipangkuanku saja Bu, sebab aku masih ingin kehadiranmu di dunia. Bu, semoga lama hidupmu dibumi. Meskipun kata orang setiap manusia akan menemukan titik akhir hidupnya. Tapi aku akan berdoa kepada Tuhan, semoga engkau diijinkan lama di dunia. Bu, yang kuat ya. Aku masih butuh sosokmu yang menguatkanku. Aku masih belum siap untuk kehilanganmu. Sebab bagiku tiada tempat pulang ternyaman selain pelukmu. Ketika pelik menghampiriku, pelukmu yang mampu menenangkan. Ketika kesalahan datang menghampiriku, tanganmu yang merangkulku kembali ke jalan benar. Ketika kesedihan datang padaku, suaramu lah y...

Puisi : Mantra Paneluh Galunggung Karya Riadi Komara (Member Hago Literasi Puisi)

 "MANTRA PANELUH GALUNGGUNG" Karya : Riadi komara Kaula jalmi kasiksa. Kaula jalmi teu walakaya. Ungal peuting nepi ka dur beurang. Kaula di siksa dianiaya manahna. Saestuna hirup kaula hayang bagja. Saestuna hirup kaula hayang tenang. Saestuna hirup kaula hayang loba dulur. Ngan naha kunaon kaula dijieun sangsara. Jalma cicing di pancing-pancing. Kaula di sindir, di hina geus teu puguh rupa. Sing cangcaya jalma moal kekal hirupna. Teu aya nu kuat ragana, iwal ti kaimanan sareng perilakuna. Teu aya kuat ku kabogaan, iwal ti bahasa jeung tuturanna. Ku sabab anjeun menta kaula tuturkeun ka hayang anjeun... Tong kabur, tong mundur dagoan ieu paneluh ti galunggung. Ratu teluh ti Galunggung Sang Ratu cedacawal Ratu teluh ti Gunung Agung Sang Ratu murba Sakama Sang Ratu Talaga Bodas Nu kumawasa pusering talaga Sang Ratu Cedacawal Nya aing Sang Ratu Cedacawal Pur geni pur braja Seuseup getihna Cokcrok ototna Sebit atina Bedol tikorona Sayab nyawana Tuh Singsieunan si (Nama orang) No...

Puisi : Ibu Karya Chairil Anwar

Ibu Chairil Anwar Pernah aku ditegur Katanya untuk kebaikan Pernah aku dimarah Katanya membaiki kelemahan Pernah aku diminta membantu Katanya supaya aku pandai Ibu... Pernah aku merajuk Katanya aku manja Pernah aku melawan Katanya aku degil Pernah aku menangis Katanya aku lemah Ibu... Setiap kali aku tersilap Dia hukum aku dengan nasihat Setiap kali aku kecewa Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat Setiap kali aku dalam kesakitan Dia ubati dengan penawar dan semangat dan bila aku mencapai kejayaan Dia kata bersyukurlah pada Tuhan Namun... Tidak pernah aku lihat air mata dukamu Mengalir di pipimu Begitu kuatnya dirimu... Ibu... Aku sayang padamu... Tuhanku.... Aku bermohon pada-Mu Sejahterahkanlah dia Selamanya... 

Puisi : Rintihan Isi Hati Karya Riadi Komara (Member Hago Literasi Puisi)

 "RINTIHAN ISI HATI" Sedikit perkenalan, namaku adalah kenestapaan. Aku dilahirkan dari keluarga penderitaan. Di rawat oleh sebuah pengkhianatan. Dan di dewasakan oleh sebuah harapan. Aku di temani oleh kesunyian. Di kuatkan oleh ke pura-puraan dan di didik oleh kebohongan. Sehingga lengkap sudah segala cerita beban kehidupan. Lantas masih pantaskah aku di kategorikan seseorang bahagia ! Atau haruskah aku tenggak semua pil penenang, agar lupa segala kesakitan dan pengkhianatan. Ha-ha-ha-ha kau bilang aku bahagia Kau bilang aku akan baik-baik saja Kau bilang aku akan kuat hadapi segala luka. Kali ini aku tegaskan !  Aku bukanlah batu karang yang tetap tegar meski ribuan kali di hantam ombak. Sabarku tak seluas samudra, hatiku tak sekuat yang kau pikirkan dan sabarku pun kini sudah terhabiskan. Inikah yang kamu bilang kebahagiaan? Sekali lagi aku tegaskan !  Ini bukanlah sebuah kebahagiaan. Ini adalah cerita tentang kepiluan. Tentang kepercayaan yang kau sia-siakan. Ah sial...

Puisi : Aku Ingin Kisah Kita Tetap Utuh Karya Riadi Komara (Member Hago Literasi Puisi)

  "AKU INGIN KISAH KITA TETAP UTUH" Aku ingin melampirkan beberapa pertanyaan terhadap tuhan. Mengapa orang sepertiku tak layak bahagia? Mengapa orang sepertiku harus selalu berujung terluka? Mengapa orang sepertiku harus selalu berujung melankolia? Apakah aku sumber kesalahan? Apakah aku tempatnya penderitaan? Apakah aku tempatnya kenestapaan? Apakah aku tak layak bahagia tu..han? Saat aku baru temukan bahagia, mengapa tiba-tiba aku kembali rasakan terluka? Saat aku belajar sembuh, mengapa lagi dan lagi aku harus kembali terjatuh? Saat aku kira kamu adalah tempat berlabuh, mengapa lagi-lagi kau hancurkan harapanku? Kenapa lagi-lagi aku harus terjatuh? Ha-ha-ha-ha Kata orang aku bisa sembuh. Kata orang aku bisa kembali utuh. Tapi kenapa saat aku mulai sembuh, lagi-lagi aku harus tersungkur rapuh.. Heii kau laki-laki berkedok dusta. Laki-laki berselimut romansa. Laki-laki yang pengkhianat. Laki-laki yang laknat. Sudah cukupkah kau buat hatiku tersayat? Sudah cukupkah kau buat ...

Puisi : Padangku Tak Pernah Setandus Sekarang Karya Genta (Member Hago Literasi Puisi)

 "PADANGKU TAK PERNAH SETANDUS SEKARANG" Empat tahun silam ibu pergi meninggalkan kita semua. Dengan penyakit yang di deritanya, beliau pergi dengan tenang. Membuat kita kehilangan salah satu tangan yang selalu mampu berikan uluran. Bahkan kepergian beliau pun mampu mengacaukan perjalanan bahtera yang sedang berlayar di lautan. Ombaknya deras, anginnya kencang. Kapal kita hampir kehilangan keseimbangan. Ya, dua ribu dua puluh menjadi salah satu tahun terpahit untuk kita. Apalagi bagi Ayah, yang harus menerima kenyataan separuh hidupnya telah pergi. 'Penyesalan' kata pelengkap yang sering muncul setelah kita menghadapi keadaan tersulit perihal kehilangan. Lucunya penyesalan itu kini telah menghampiriku. Ibu bilang, aku akan baik-baik saja setelah beliau tiada. Tapi kenyataannya perkataan Ibu hanya omong kosong belaka. Hidupku kini semakin terasa hampa. Bahkan ibarat sebuah tulisan yang tak mempunyai makna. Semua perjalanan hidup ini serasa berubah menjadi rentetan peny...

Puisi : Masih Menganggap Perokok Itu Buruk Karya Genta (Member Hago Literasi Puisi)

 "MASIH MENGANGGAP PEROKOK ITU BURUK" Saya sering heran kenapa sebagian orang seperti mencap bahwa perokok itu buruk. Contoh ada teman perempuan saya yang bisa di sebut dia adalah perokok aktif. Dia sering dikatakan cewek nakal, padahal apa salahnya dengan perempuan yang perokok? Toh, buktinya banyak yang kepalanya serba tertutup seperti ninja aja isi dalamanya di ekspose kemana-mana. Banyak juga kalangan orang yang bukan dari kalangan perokok justru jiwa egosentrisnya tinggi, sehingga hati nurani mereka tertutup untuk menolong sesama. Terlalu banyak perdebatan dalam dogma, menjadikan banyak orang tidak waras. Sibuk mendebati hal-hal receh seperti perkara rokok haram dan makruh. Seperti contoh kata ulama A rokok itu haram, kata ulama B rokok itu makruh. Sebenarnya menurut saya yang haram dan dilarang itu, justru menggunjing orang lain dan membicarakan keburukan orang lain. Banyak orang-orang yang berkedok agama justru hobbynya ghibah. Padahal sudah jelas di terangkan dalam Al...

Puisi : Aku Benci Kesepian Karya Khoirul Triann

Aku Benci Kesepian  Karya Khoirul Triann Aku nggak suka keramaian  tapi Aku juga benci kesepian  setidaknya aku butuh satu orang untuk bisa mengerti  sama isi kepala yang gak pernah mau diam Aku benci kesepian  lebih-lebih ketika aku harus melewati hari yang tanpa arah  kaki sudah lelah melangkah Tapi tetap saja tujuannya nggak ada  Aku benci kehilangan  kini hilang membuat aku sendirian  Semua orang pergi dengan membawa ceritanya masing-masing  sedang aku masih di sini menikmati lara dari orang-orang lancang yang datang sembarangan  kali ini aku benar-benar tengah kesepian  aku memandangi hari yang terus berjalan dan berputar tanpa poros  melihatnya perlahan luruh dan runtuh ke dalam belahan bumi paling sedih  di sini banyak mimpi yang harus menjadi nyata  tapi aku nggak punya siapa-siapa buat berbagi ketika satu persatu mimpiku perlahan runtuh  aku menyedihkan bak manusia paling malang di muka bumi  t...

Puisi : Kita Hanya Virtual Karya Khoirul Triann

Kita Hanya Virtual  Karya Khoirul Triann Teruntuk seseorang yang belum pernah kutatap matanya  semoga harimu selalu baik-baik saja  dan akan kupastikan itu  meskipun dari jauh  cerita-cerita seru di hari ini sangat aku tunggu  saat kamu lelah, bisa aku hanya mengusap rambutmu dari jauh  saat kamu sedang bahagia, Percayalah itu senyum juga sedang tertawa di sampingmu  tapi maaf ketika kamu sedih, pundakku tidak pernah sampai di sana  bisa aku hanya menenangkanmu dari jauh  sambil sesekali berkata dengan bodoh "Hei jangan sedih aku akan tetap di sampingmu" Bagaimana mungkin tangis seseorang akan reda hanya dengan pesan suara  Maaf ya, hadirku hanya vitual  tidak bisa kau andalkan sepenuhnya  Tugasku hanya bisa menjagamu dari jauh  tidak dengan memelukmu secara utuh  kamu tidak perlu tahu bagaimana repotnya aku  yang perlu kamu tahu, hanya jika saat kamu sedang sedih, di sini air mataku juga ikut tumpah aku mer...

Puisi : Sini Duduk Sebentar Karya Khoirul Trian

Sini Duduk Sebentar  Karya Khoirul Triann gimana capeknya dipecundangi semesta  hari-hari selalu datar bahkan terjal  kita nggak pernah minta untuk ada diposisi ini  tapi semesta mungkin beda pemikiran sama kita  Tuhan tahu kita kuat makanya jalan cerita kita tidak mudah  sedikit dibumbui tangis, haru dan tawa  biar cerita kita enggak monoton  biar seru waktu diceritain ke anak-anak kita nantinya  gagal dan jatuh itu hal biasa  semua orang pernah di posisi itu  hanya cara kita bangkit aja yang berbeda  kita pasti pernah gagal mendapatkan apa yang kita mau  tapi tanpa sadar, perlahan hal itu ternyata tidak terlalu begitu penting buat kita sekolah, kuliah, bahkan kerja  Semua orang punya ceritanya masing-masing di sana  Tinggal gimana cara kita menertawakannya aja  karena dipikirin malah jadi sakit sendiri  kita cuma perlu duduk sebentar  enggak semuanya harus dikejar sekarang, ada waktunya  wak...

Puisi : Kecewa Sendirian Khoirul Trian

Kecewa Sendirian  Karya : Khoirul Triann pada awalnya aku yang setengah patah ini Mencoba membuka lagi semua cerita baru  cerita setelah dengannya usai aku buru-buru menutup semua lukanya dengan rapat  tanpa kutahu, bahwa ternyata tidak ada luka yang mudah di lupa  sakitnya tetap saja sempurna  bahkan ketika aku ingin menangis pun  mengenangmu adalah cara terbaik untuk membantu air mataku keluar  mungkin dari awal aku yang salah  salah aku yang terlalu menaruh harapan besar dipundakmu  Sampai saat kamunya pergi  harapan tadi hancur berantakan jatuh kelantai  berserakan dan susah untuk disatukan kembali  Baru kali ini aku dipatahkan dengan ekspektasi ku sendiri  aku sudah membayangkan banyak cerita seru ketika kita bersama  namun tiba-tiba kamunya pergi dan ceritaku patah sebelah  Dihujani harapan yang harus pulang  lalu aku bisa apa  aku hanya bisa tersenyum, melihat bahwa ternyata ekspektasi ku ketingg...

Puisi : Putra Gugur Karya W.S Rendra

PUTRA GUGUR Karya W.S. Rendra Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya Tiada kuasa lagi menegak Telah ia lepaskan dengan gemilang pelor terakhir dari bedilnya Ke dada musuh yang merebut kotanya. Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya Ia sudah tua luka-luka di badannya. Bagai harimau tua susah payah maut menjeratnya Matanya bagai saga menatap musuh pergi dari kotanya. Sesudah pertempuran yang gemilang itu lima pemuda mengangkatnya di antaranya anaknya Ia menolak dan tetap merangkak menuju kota kesayangannya Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya. Belum lagi selusin tindak maut pun menghadangnya. Ketika anaknya memegang tangannya ia berkata : “Yang berasal dari tanah kembali rebah pada tanah. Dan aku pun berasal dari tanah tanah Ambarawa yang kucinta Kita bukanlah anak jadah Kerna kita punya bumi kecintaan. Bumi yang menyusui kita dengan mata airnya. Bumi kita adalah tempat pautan yang sah. Bumi kita adalah kehormatan. Bumi kita adalah jiwa dari jiwa. Ia adalah bumi nenek moyan...

Puisi : Sahabat Sejati Karya NN

Puisi Sahabat Sejati Karya : NN Dia, sahabat sejati Takkan pergi, meski aku mengusirnya berkali-kali Akan berusaha hadir, meski aku tak mengabari Tatap matanya, tenang dan jauh dari menghakimi Wahai Tuhan, baiknya Engkau hadirkan seorang sahabat sejati Sahabat sejati, marahmu takkan bertahan lama Kau takkan tega menjauh dari saudaramu yang kau cinta Takkan pernah sanggup membiarkan ku hilang arah Begitu nampak merana, menyaksikan sahabatnya berduka Wahai Tuhan, sahabat sejatiku ini, Sayangilah ia Sahabat sejati ada,  Ia memahami semua gerak gerik meski tak disertai kata Ia bahkan mengerti tiap kepalsuan tawa Ia yang berusaha selalu memahami tiap rasa Meski sejatinya ia tahu, berempati tak selalu menyelesaikan masalah Sahabat Sejati selalu berusaha, Menghargai keputusan dan segala rahasia Ia akan mendukung segala kebaikan yang diinginkan saudara tercinta Ia tak menuntut segalanya mesti sempurna dan terbuka Ia berusaha menjaga dengan cara jauh dari menghina Sahabat Sejati, Meski jara...

Puisi : Tanpa Judul Karya Mbul Bedebah (Member Hago Literasi Puisi)

  Tanpa judul papun yang terjadi sepanjang hari ini .. Syukuri,nikmati dan resapi dengan cara seksama ... Atas nikmat tuhan yang tiada tara,,atas alam-alam yang mencoba bersahabat dengan kita ... Kita hidup dengan macam-macam keanekaragaman, suku,ras dan budaya ... Iman-iman dan kerukunan kini terpecah belah ..,  Demi keunggulan, dan keuntungan pribadi untuk generasi para pembangkang umat ...  Dan bahkan manusia-manusia biadab yang mengaku sebagai para nabi tiba bermunculan ... Menyekutukan dan menduakan sampai mengaku bahwa dirinya sebagai tuhan dan harus menyembah nya ... Pemuka agama gadungan dan berkedok iblis jahanam... keparaaatttt... Jangan pernah kalian mengaku ahli surga dan ibadah...kalau kelakuan dirimu saja,masih seperti para binatang ... Politisi-politisi berlomba untuk mendapatkan kekuasaannya ... Bagai anjing-anjing, para koruptor yang haus,dan memeras hak para rakyat kecil kebawah ... Pelaku korupsi layak di hukum mati. Karena mereka sebenarnya, seburuk-b...

Puisi : Perempuan Jalang (Pelacur) Karya Mbul Bedebah (Member Hago Literasi Puisi)

  *PEREMPUAN JALANG* (PELACUR)  Dengan perasaan resah,dan gelisah,dia rela untuk menjalani arti dari semuanya ... Melawan kerasnya kehidupan, yang semakin hingar bingar karna ekonomi dan keadaan ... Meratapi nasib,yang sudah di gariskan oleh tuhan ... Tentang perempuan jalang, yang menjerit lewat, puisi dan goresan ini ... Ia tak peduli mau di rendahkan, atau di hina sekali pun ... Seringkali dicibiri, di asosiasikan, sebagai penyakit masyarakat ... Tentang ia yang terpaksa, sampai menjual tubuhnya ...  Di tengah modernitas, demi memenuhi kebutuhan, si buah hati serta keluarga kecilnya ... Dengan hati yang sangat terpukul, dan menangis, karena uang yang ia dapatkan, hasil melacur semalaman .. Rengekan-rengekan tangis anak yang selalu,  meminta uang saku ... Menjadikan dirinya harus berjuang keras,meski harga diri yang harus di korbankan ... Dan bahkan dirinya rela menjalani, pekerjaan haram, yang selalu di pandang sebelah mata ...  Demi anak-anaknya agar tetap b...

Puisi : Merindukanmu Ayah Karya Mbul Bedebah (Member Hago Literasi Puisi)

  *MERINDUKANMU AYAH* Aku yang belum sempat membalas budi baikmu ... Berhati luhur dan penenang jiwa di setiap gerak langkahku ... Melewati hari tanpa dirimu, adalah luka yang tak pernah tersembuhkan. Menjalani hidup yang terasa kaku,gelap gulita,tanpa cahaya dan penerangan nya. Sosokmu dulu adalah yang selalu aku tunggu,setiap kali aku membuka mata. terbangun dari tempat tidurku,meski cuma beralaskan matras yang sudah usang. berselimut kan kain sarung yang seharusnya kau pakai sendiri.tapi malah kau pakaikan, kain itu untuk menyelimuti tubuhku. Sedangkan kau tidur hanya berbantal lengan saja. Pagi pun telah tiba,fajar dan mentari mulai menyapa dengan sinarnya. Kau yang selalu rajin, mencium kening dan mengelus rambut di setiap pagiku. Dan tak pernah lupa memberikanku, senyum termanis yang selalu, sangat aku rindukan.   Menyiapkan sarapanku,walau cuma nasi goreng sederhana,yang berbumbukan garam dan penyedap rasa seadanya. Dan dirimu selalu memanggilku,se usai engkau selesai m...

Puisi : Nasihat Ayah Dan Ibu Karya Mbul Bedebah (Member Hago Literasi Puisi)

 *NASEHAT AYAH DAN IBU* Terasa hambar diriku, mengarungi kehidupan seperti ini. Tanpa cinta kasih, yang sudah berlalu pergi meninggalkan, dan mungkin takkan pernah kembali. Aku yang tak tentu arah, harus kemana lagi aku berjalan dan menyandarkan rasa lelahku.... Kemana lagi aku harus pulang,dan mengadu, bermanja,tentang kisah pilu dan habisnya air mata kesedihanku.. Mencari dimana letak persinggahan, yang mampu meminjamkan bahunya walau hanya sebentar saja. dan menceritakan bahwa saat ini duniaku,,,, yang sedang tidak baik-baik saja. Walau hanya sekejap, aku Merasakan ketenangan itu.... setidaknya aku bisa menerima kenyataan, bahwa aku, yang lagi di hadapkan dengan masa sulit tanpa dirimu.  Menjalani hidup sebatangkara yang sangat gelap, sepi, dan sendiri, dalam ruang kehampaan tanpa kehadiranmu ayah dan ibu. Melawan hari yang tak lagi berwarna,yang belum terbiasa dengan canda,tawa, yang pernah kita ciptakan bersama kala itu. Dulu ada sosokmu ibu, yang selalu mampu menenangkan...

Puisi : Kesedihanku Karya Mbul Bedebah (Member Hago Literasi Puisi)

KESEDIHANKU Di gelapnya malam aku memikirkan segalanya ... Tentang kesedihan,luka dan air mata, yang menjalar hingga diriku yang tak mampu lagi, merasakan apa arti kebahagiaan itu? ... Aku yang selalu di hadapkan dengan rasa kekecewaan,,, mencoba bertahan meski diriku,yang terus di bodoh-bodohkan tentang mahligai cinta dan perihal hati ... Berusaha tegar, dan kuat, meski harus merasakan perihnya di khianati ,,, merelakan hati yang tak mungkin bisa sejalan, dan tak bisa bersama lagi ... Aku yang setia, Tapi kepedihan yang kurasa... Aku yang berharap, Tapi kepalsuan yang aku dapatkan... Dan bahkan aku yang mendambakan cinta, Tapi kenapa harus berakhir dengan air mata... Seakan diriku redup antara hidup dan mati yang ku sambangi saat ini .. Aku lah wanita, yang selalu di tertawakan oleh se isi dunia ... Di pandang sebelah mata, dan di rendahkan orang-orang terkasih,yang tak berhati.. Keindahan itu, seakan tak pernah bersamaku .. Hanya rasa sakit,dan kebohongan yang selalu menyelimutiku sa...

Puisi : Gradiasi Hati Untuk Sahabat (Cepuh) Karya Mbul Bedebah & Selena (Member Hago Literasi Puisi)

GRADASI HATI UNTUK SAHABAT (CEPUH) Arti teman, yang pernah sempat aku miliki .... Kini telah hilang dan redup, pergi bersama mimpi, yang tak perlu aku mengingatnya kembali ... Di tepi awan gelap,yang berpaling dengan cahanya ... Di tepi jurang,yang menganga dengan begitu terjalnya ... Di tepi kabut yang terasa kekal, tanpa penglihatan tentang dirimu teman ... Langkahku ber-asa memandang cahaya ... Tanganku menulis dan nuraniku berkarya, tentang rasa pilu dari pedihnya air mata ... Di relung hati ini terukir kenangan ... Engkau yang ku anggap sahabat, malah kau campakkan, dan jatuhkan aku kedalam duri kehancuran ... Engkau yang memaksa, masuk dalam duniaku .. Mengemis dan berharap belas kasihan kepadaku kala itu ... Tanpa tedeng dan aling-aling, kau datang dan merenggut kebahagiaan yang ku raih dengan susah payah nya ... Masih ingat kah hahhh munafiiikk ...... Mungkin gumpalan awan di langit biru, bercerita kisah kita ... Kita yang pernah bersama .... Kita yang ciptakan simfoni persahab...

Puisi : Dalam Tahajudku Karya Santri Islami

Dalam Tahajudku Karya : Santri Islami Aku sangat jarang membuat puisi, tapi suatu malam aku menulis puisi ini di diari dan mengalir begitu saja. Mungkin tidak sebagus buatan teman-temanku yg lain. Waktu bergulir, merangkak cepat tanpa henti Berlalu dan kusesali Seakan sungai berarus deras yang menyeretku ke lautan Andai aku bisa menciptakan lorong waktu Perahu yang dapat melawan arus sungai waktu Dan kembali ke masa lalu Tapi itu semua paradoks... Karena itu aku kesal, aku marah! Ada gejolak batin yang sangat dahsyat Keinginan untuk kembali ke tempat yang sangat jauh... Sedetik yang lalu.. Sehari yang lalu.. Setahun yang lalu... Tapi matahari tidak akan berjalan mundur Dan sang waktu terus bergulir dalam dimensi Dimensi kehidupan manusia dimana aku terperangkap Aku ingin keluar! BYAR! Melepaskan semua energi di suatu tempat bersandar... Kumengerti tanpa kutanya kenapa Dan tidak serumit kehidupan manusia yang penuh dengan hukum fisika Ingin aku menggapai-Mu Melupakan semua resah yang me...

Puisi : Tanpa Judul Karya SINTA MUNGIL

Tanpa Judul  Saat Ku Mengingatmu Air mata pun menetes Air mata kerinduan, Kesedihan.. Kebahagiaanku hanya ada Padamu Padamu Yang Aku sayang Dan Aku Cinta Meski Hati ini tersakiti olehmu Tapi aku tetap bertahan untuk kebahagiaanku.. Kamu Tau Betapa besar cinta ini Cinta yang hanya Mungkin akan Sia sia cinta Yang membuatku Lemah tak berarti apa apa Semuanya Telah KUberikan Untuk mendapatkan Cinta ... Pengorbanan.. Perjuangan Hanya untukmu Sayang Kini Ku menyadari, merasakan Tersakiti karnamu yang Selalu Ku Puji Sempat aku berfikir untuk meninggalkanmu Tapi apa daya Aku tak kuasa Kehilanganmu adalah sesuatu yang tidak Bisa aku Bayangkan Aku tak Bisa Hidup tanpamu Karna yang aku tahu Bersamamu terasa Nyaman dan Indah Aku Yang selalu menangisimu Disini Yang selalu merindukanmu disetiap detik Ingin rasanya Aku memilikimu Untuk ku seutuhnya Dan selamanya Mungkin aku hanya Bisa Berharap Bermimpi, Apa daya diriku yang lemah ini lemah Karnamu cinta.. Apakah kamu tahu betapa aku tersakiti Bis...

DIALOG : Percakapan Zainudin Hayati (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)

  Percakapan Zainudin-Hayati (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck) #Zainudin Hayati. (cemas) Hayati..  #Hayati (Hayati lemas) Zainudin.. Kau kah? Zainudin kekasihku? #Zainudin Hayati.. Laut rupanya tidak mengizinkan kita berpisah lagi. Ini saya Zainudin. Kekasihmu. kau akan sembuh. Kita akan pulang. Kita pulang ke rumah kita di Surabaya. #Hayati Zainudin.. Bang muluk.. Suu.. (tersengal-sengal) Surat! --Sudah encik, Sudah. (Lirih,Muluk) #Zainudin Hayati. Hayati. Hayati..! #Hayati Zainudin. Kekasihku. Aku butuh dekat dengan engkau. Waktuku telah dekat. Aku takut. #Zainudin Engga hayati. Engkau akan sembuh. Sudah jangan kau bicara banyak. (menangis) Kita pulang ke Surabaya. Kita akan menikah. Kita hidup berdua. Kebahagiaan cinta ada di depan kita. #Hayati Zainudin, Kekasihku. Biarlah melihat.. wajahmu untuk yang terakhir kali. #Zainudin Tidak Hayati, Tidak.. #Hayati Sabar. (Zai terisak) Sabar kekasihku. Cahaya kematian.. telah terlihat di mukaku. (Zai tersedu) Jika.. aku.. mati,hati...

Puisi : Pesan Mamah Karya Mbul Bedebah (Member Hago Literasi Puisi)

 Karya, Mbul Bedebah🐼 .. INDRAMAYU  Senin,11 November 2024. *PESAN MAMAH* °°°°°°°°°°°°°°°°°′°°°°°°°°°°° Astagfirullah hal'adzim..... Astagfirullah hal'adzim ..... Astagfirullah hal'adzim.... Tanpa pamrih Engkau mengajarkan semuanya. Tanpa tak kenal lelah engkau menggendongku, memandikan aku,membasuh lukaku, dan melindungiku dari keras dan kejamnya sang waktu. Engkau dari segala sisi menjagaku. Mengajarkan aku betapa hitam dan putihnya kehidupan ini. Mendidik ku penuh dengan rasa sabarmu. Agar kelak dewasa nanti aku menjadi seperti yang mama harapkan. ""Pesan mamah .......... Nak...jadilah pribadi yang suka rela dan menolong seksama. Karna orang yang bersifat penolong. Sama halnya Allah sayang sama diri kita. Dan jangan pernah jadi pendzolim atau pendusta. Nanti Allah marah..nanti kamu di sentil terus di masukin neraka..🙂 """😭😭😭😭""" Jum'at pukul 11:20 WIB... Ketika khotbah adzan Dzuhur berkumandang, bahwa sholat Jum'at te...

Puisi : Aku Dan Kamu Part III Karya Mbul Bedebah (Member Hago Literasi Puisi)

AKU DAN KAMU Part Terakhir Aku yang tak mampu lagi menghadapi semua ini ...  Menghelai nafas panjang, bahwa rasaku telah mati ... Kau yang sudah enyah dari hatiku ...  meninggalkan cerita lama kita, yang sudah terpatri rapih, dalam istana hati ... Dan bertahun-tahun silam, diriku yang berjuang, dan bahkan mempertahankan semuanya ... Mungkin diriku, yang terlalu bodoh dalam mencintai ... Singgah di hati yang salah, dan melabuhkan diri kepada seseorang sepertimu ... Memperjuangkan tentang rindu yang selalu berkecamuk, dalam waktu dan jiwaku .... Mempertaruhkan rasaku, dengan begitu hebatnya, meskipun diriku yang harus perih dalam keadaan ...  Dirimu yang selalu menceritakan laraku pada dunia ... membekaskan luka,kesedihan, serta harapan yang telah engkau patahkan ... Menjalani kisah cinta, yang begitu sangat menyakitkan ... Dan meninggalkan memory indah, yang tak pernah bisa terhapus kan ... Andai saja dulu aku tau, memilikimu adalah bukan perihal yang mudah ... Aku yang re...