Puisi : Rumah Yang Hanya Dikepala Karya Aip Orlandio
*RUMAH YANG HANYA ADA DIKEPALA* Karya: Aip Orlandio Apa yang lebih ramai dari isi kepala lelaki? Ia berjalan di trotoar yang bising, di sela gedung-gedung yang tak pernah mengingat namanya. Di kantongnya ada sisa gaji, di bahunya ada beban yang tak bisa ia hitung, di dadanya ada pertempuran yang tak bisa ia ceritakan. Dan lelaki, adalah musim hujan yang selalu datang sendirian, membasahi tanah yang tak pernah memintanya, menyuburkan luka yang ia ingin lupakan. Ia lelaki—mencari tempat istirahat di dunia yang tak memberinya sandaran, memanggul nama keluarga di punggungnya, menjejalkan mimpi-mimpi ke dalam lemari sempit, memilih diam agar tak ada yang tahu betapa ribut isi kepalanya. Ia tahu, dunia tak memberi jeda, dan lelaki tak diajarkan cara meminta waktu untuk bernapas. Maka ia berjalan, dengan kaki yang ia paksa kuat, dengan hati yang sudah lama kelelahan. Namun di suatu malam di bawah lampu jalan yang enggan redam, ia melihat bayangannya sendiri. Dan ia bertanya, “sampa...