DIALOG : Luka Dan Sarkas Cinta Karya RR
Luka dan sarkas cinta
Perempuan:
Oh, kau datang lagi dengan senyum penuh dusta?
Aku sudah lelah dengan kata-kata manis yang kau buang sia-sia.
Dulu, mereka semua janji, "Aku tak akan menyakitimu,"
Tapi lihat, kini aku hancur, potongan hatiku berserakan di lantai.
Apa kau kira kau beda?
Semua pria sama—cuma kemasan kosong, janji palsu.
Hatiku bukan tempat untuk permainan bodoh,
Jadi berhentilah berpura-pura jadi pahlawan yang tak pernah kuminta.
Pria:
Ya, aku tahu, kau anggap aku badut yang selalu salah,
Mencintaimu meski tahu aku hanya bahan tertawaan.
Lucu, bukan? Aku masih di sini, walau luka-luka itu semakin dalam.
Tapi tak apa, aku tetap berdiri, meski rasa sakit ini menelanku hidup-hidup.
Cinta bagimu hanya permainan catur,
Tapi aku, bodoh, terus maju, meski kau abaikan.
Aku bukan pahlawan, aku hanya pria bodoh,
Yang percaya bisa mengubah hatimu, meski tak pernah ada harapan.
Perempuan:
Luluh? Kau pikir aku terpesona dengan dongeng murahanmu?
Lukaku ini nyata, dan aku lelah diperlakukan seperti eksperimen.
Kau datang seperti hujan yang terlambat,
Tapi siapa yang tahu, mungkin kau hanya badai yang siap menghancurkan segalanya.
Tak ada yang bisa menyembuhkan luka ini,
Aku sudah memperingatkan, hatiku sudah mati.
Pergilah, temukan wanita yang lebih layak untuk semua kebohonganmu,
Karena aku hanya reruntuhan yang tak akan pernah bisa kau perbaiki lagi.
Pria:
Sarkasmu tajam, lebih dalam dari luka-lukaku,
Tapi aku masih di sini, berdiri tanpa tameng.
Kau bilang aku bodoh, mungkin memang benar,
Tapi aku bodoh yang terus berjuang meski tahu aku hanya akan hancur.
Kau retak, aku tahu, dan aku pun berdarah,
Tapi cinta ini bukan soal siapa yang lebih tersakiti.
Jika kau ingin aku pergi, katakan dengan jujur,
Bukan dengan tembok dingin dan kata-kata penuh racun.
Perempuan:
Kau masih ingin bertahan? Silakan coba,
Tapi jangan salahkan aku jika aku hancurkan hatimu lebih dalam.
Pria:
Hancur? Aku sudah siap.
Jika itu harga untuk tetap mencintaimu.
Perempuan:
Cinta? Hah, cinta hanya kata kosong yang dipenuhi dusta.
Pria:
Tapi cinta ini nyata, meski kau tak mau melihatnya.
Perempuan:
Teruslah mencoba, pria keras kepala,
Aku akan menontonmu jatuh, tanpa merasa kasihan.
Pria:
Dan kau, teruslah menutup hatimu,
Aku tak akan berhenti, meski aku hancur sekalipun.
RR 8 DESEMBER 2024
JAKARTA