Puisi : Malam Kelam Karya Selena

Di tengah malam yang sunyi senyap,

Bayangan hitam menari di balik tirai.

Desir angin berbisik, dingin menusuk,

Mengantarkan mimpi buruk yang menggerogoti jiwa.

 

Tawa jahat bergema di lorong sunyi,

Menyentuh saraf dan mencekam jantung.

Langkah kaki perlahan mendekat,

Membawamu ke dalam kegelapan yang tak berujung.

 

Di balik cermin, bayangan mengerikan,

Menatapmu dengan mata yang kosong.

Wajah pucat, bibir tipis tersenyum,

Menyerukan bisikan maut yang mematikan.

 

Suara derit pintu, bergema di keheningan,

Menandai kedatangan mahluk kegelapan.

Kulit pucat, jari-jari panjang dan runcing,

Menyerbu kegelapan dan menghancurkan ketenangan.

 

Bau anyir darah memenuhi udara,

Membaui mimpi indah dan merampas ketenangan.

Dering telepon bergema di tengah malam,

Memanggilmu ke dalam jurang ketakutan.

 

Di bawah cahaya remang-remang, bayangan menari,

Menyentuh dinding dan membuatmu merinding.

Bisikan samar bergema di telingamu,

Membisikkan kata-kata yang membuatmu gemetar.

 

Tawa sinis bergema di ruang kosong,

Mencekam hatimu dan menghantui mimpimu.

Sosok mengerikan muncul dari balik bayangan,

Menyerbu kegelapan dan menghukum jiwa.

 

Kaca pecah berderit, memecahkan keheningan,

Menandai datangnya malapetaka.

Mata tajam mengintip dari balik pintu,

Membawamu ke dalam neraka tanpa ampun.

 

Rasa takut mencengkeram, jantung berdebar kencang,

Napas terengah-engah, keringat dingin menetes.

Bayangan hitam mendekat, memelukmu erat,

Menarikmu ke dalam kegelapan tanpa batas.

 

Di tengah ketakutan, kau berteriak,

Namun suara tak terdengar, tertelan kegelapan.

Tawa jahat bergema, meringkik kemenangan,

Meninggalkanmu dalam keputusasaan yang mendalam.

 

Di dalam mimpi buruk yang mengerikan,

Kau terjebak dalam lingkaran setan.

Hantu masa lalu menghantui jiwamu,

Menakutkanmu dan menghancurkan hidupmu.

Postingan populer dari blog ini

PUISI : ᴛᴀɴʏᴀ ᴄɪɴᴛᴀ

Puisi : Bekas Luka Trauma Karya Reza Fahlevi

Puisi : Bukan Aku Yang Kau Butuhkan Karya Awan Hitam