Puisi : Masih Menganggap Perokok Itu Buruk Karya Genta (Member Hago Literasi Puisi)

 "MASIH MENGANGGAP PEROKOK ITU BURUK"


Saya sering heran kenapa sebagian orang seperti mencap bahwa perokok itu buruk.

Contoh ada teman perempuan saya yang bisa di sebut dia adalah perokok aktif.

Dia sering dikatakan cewek nakal, padahal apa salahnya dengan perempuan yang perokok?

Toh, buktinya banyak yang kepalanya serba tertutup seperti ninja aja isi dalamanya di ekspose kemana-mana.

Banyak juga kalangan orang yang bukan dari kalangan perokok justru jiwa egosentrisnya tinggi, sehingga hati nurani mereka tertutup untuk menolong sesama.


Terlalu banyak perdebatan dalam dogma, menjadikan banyak orang tidak waras.

Sibuk mendebati hal-hal receh seperti perkara rokok haram dan makruh.

Seperti contoh kata ulama A rokok itu haram, kata ulama B rokok itu makruh.

Sebenarnya menurut saya yang haram dan dilarang itu, justru menggunjing orang lain dan membicarakan keburukan orang lain.

Banyak orang-orang yang berkedok agama justru hobbynya ghibah.

Padahal sudah jelas di terangkan dalam Al-Qur'an bahwa membicarakan keburukan orang lain itu tidak boleh.

Bahkan diibaratkan sama halnya dengan memakan bangkai saudaranya sendiri.

Jadi lebih hina perokok atau orang-orang yang makan bangkai saudaranya sendiri?


Oh ya saya membuat tulisan ini karena keresahan saya, terhadap orang-orang yang sering mencap bahwa perokok itu berkesan buruk.

Padahal bagi saya dalam setiap isapan rokok itu memiliki artinya tersendiri.

Sama halnya seperti fase kehidupan manusia.

Hisapan pertama, saya ibaratkan seperti kita memulai sesuatu hal baru.

Hisapan kedua, saya ibaratkan seperti bergegas bangkit.

Hisapan ketiga, saya ibaratkan seperti perlahan berdamai dengan masalalu.

Hisapan ke-empat, saya ibaratkan fase baru untuk sebuah perjalanan baru.

Hisapan kelima, rokoknya mulai abis.


Jadi sebenarnya penjelasan dalam tulisan diatas menjelaskan, setiap orang mempunyai cara tersendiri menenangkan dirinya masing-masing.

Setiap orang mempunyai proses untuk berdamai dengan caranya tersendiri.

Karena terkadang kita tak selalu butuh orang lain juga untuk sembuh kan?

Kita tak selalu bergantung pada orang lain untuk bisa berjalan lagi kan.

Kuanggap merokok ini adalah pelarian saya, ketika saya jenuh dalam menghadapi permasalahan.

Bukankah setiap manusia membutuhkan inspirasi ketika banyak menghadapi masalah?

Lagi pula terkadang ketika cerita sama orang lain pun bukan pemecahan yang dia berikan, tetapi asumsi-asumsi yang tidak bermanfaat buat diri kita.

Jadi masih menganggap perokok itu buruk?



"GENTA" 25 September 2024

Postingan populer dari blog ini

PUISI : ᴛᴀɴʏᴀ ᴄɪɴᴛᴀ

Puisi : Bekas Luka Trauma Karya Reza Fahlevi

Puisi : Bukan Aku Yang Kau Butuhkan Karya Awan Hitam