Puisi : 01:05 karya bolong
01.05
Dalam diam seribu bahasa
Berteriak lantang dalam hati
Bercengkrama dengan khayal
Walau ku tahu itu adalah diam
Tak ada yg peduli dengan ranting yg rapuh
Tak ada yg tauh kalau kain telah kusut
Bergemuruh ombak di laut memecahkan tembok penghalang suka
Namun tak sedikit pun mengusik lamunanku
Wahai malam...
Baru saja kau menampakkan kasihmu
Kini kau hadir lagi menerangi gelap ku
Begitu cepat putaran masa,
Seakan kau ingin menemani ku
Berdamai dengan waktu
Wahai Sunyi...
Bagiku kau lentera penunjuk arah
Bagiku kau teman dalam dingin
Menyelimuti kalbu yg sudah lama beku
Meniup lembut jiwaku yg hampa
Pandangan kosong tak bermakna
Mencoba menari dalam imajinasi
Menggapai harap di langit jiwa
Kesunyian begitu indah untuk di tinggalkan
Jangan usik diriku, aku damai di sini
Berteman langit kuning di angkasa
Bertiup angin melantunkan nada sumbang
Terdengar merdu temani hariku
Jangan coba merayuku, aku tak butuh keramaian
Tinggalkan aku di sini bersama apa yg telah aku yakini
Aku ingin sendiri dalam waktu yg tak bertepi
Aku tak mau meninggalkan istana cintaku,
Yang bertabur harap dan Doa
Kalau esok matahari bersinar
Itu adalah akhir sebuah cerita
Tentang langit gelap,
Tentang bintang bintang
Tentang angin yg bertiup lembut
Tentang keramaian di dalam sepi
Tidurlah kau, jangan pikirkan aku lagi
Aku ingin pergi jauh, meninggalkan semua kegaduhan dunia, berlari mengejar bulan
Berjalan menggapai bayang
Tanpa beranjak dari diam ku
Waktu terus berjalan
Nyanyian telah usai
Lembut gesekan daun menjatuhkan embun di atasnya
Aku tak akan akhiri malam ini
Sampai mata ini terpejam
01: 05
By : BOLONG