DIALOG : Percakapan Zainudin Hayati (Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
#Zainudin
Hayati. (cemas)
Hayati..
#Hayati
(Hayati lemas)
Zainudin..
Kau kah? Zainudin kekasihku?
#Zainudin
Hayati..
Laut rupanya tidak mengizinkan kita berpisah lagi.
Ini saya Zainudin. Kekasihmu.
kau akan sembuh. Kita akan pulang.
Kita pulang ke rumah kita di Surabaya.
#Hayati
Zainudin..
Bang muluk..
Suu.. (tersengal-sengal)
Surat!
--Sudah encik, Sudah. (Lirih,Muluk)
#Zainudin
Hayati.
Hayati.
Hayati..!
#Hayati
Zainudin. Kekasihku.
Aku butuh dekat dengan engkau.
Waktuku telah dekat.
Aku takut.
#Zainudin
Engga hayati. Engkau akan sembuh. Sudah jangan kau bicara banyak.
(menangis)
Kita pulang ke Surabaya.
Kita akan menikah.
Kita hidup berdua.
Kebahagiaan cinta ada di depan kita.
#Hayati
Zainudin, Kekasihku.
Biarlah melihat.. wajahmu untuk yang terakhir kali.
#Zainudin
Tidak Hayati, Tidak..
#Hayati
Sabar.
(Zai terisak)
Sabar kekasihku.
Cahaya kematian.. telah terlihat di mukaku.
(Zai tersedu)
Jika.. aku.. mati,hatiku.. (Hayati tersengal-sengal)bahagia. Karena aku tahu.. kau masih mencintaiku.
#Zainudin
(Zai tersedu)
Hidupku hanya buat kau seorang, Hayati.
#Hayati
Aku pula.
Bacakan.. bacakan dua kalimat suci di telingaku Zainudin.
#Zainudin
(Zai Terisak)
Jangan kau pergi, kekasihku, saya perlu dekat kau. Jangan!!
#Hayati
Bacakanlah!!
Bacakan dua kalimat suci di telingaku.
Aku cinta akan engkau, Zainudin
Biar.. hati kita.. Dirahamati Tuhan
Bacakanlah..
#Zainudin
Asyhadu Allah Illahailallah Waashadu anna Muhammadar Rasulullah
#Hayati
Sekali lagi (berbisik)
#Zainudin
Asyhadu Allah Illahailallah Waashadu anna Muhammadar Rasulullah
#Hayati
Sekali lagi (Berbisik)
#Zainudin
Asyhadu Allah Illahailallah Waashadu anna Muhammadar Rasulullah
(Zai Menangis tidak bisa berkata dan teriak sedih)