Puisi : Ayah Dalam Kenangan Abadi Karya Selena
Di bawah langit kelabu, aku duduk sendiri,
Menghitung bintang-bintang, yang kini tak bersinar lagi.
Kehangatan pelukmu, masih terasa di jiwa,
Setiap detik berlalu, hatiku merindu, ayah.
Langkahmu yang mantap, kini tinggal jejak,
Cerita-cerita tua, terukir dalam ingatan,
Ketika kau bercerita tentang pahlawan,
Dengan mata bersinar, penuh harapan.
Kau ajarkan aku tentang keteguhan,
Saat badai datang, tetaplah bertahan.
Dengan suara lembut, kau bawa ketenangan,
Kini sunyi, tanpa hadirmu, segala terasa hampa.
Di sudut ruang, ada kursi yang kosong,
Tempat kau duduk, sambil menanti senja,
Kau selalu bilang, "Hidup adalah perjalanan,"
Kini aku berjalan, tanpa arah, tanpa tujuan.
Kau adalah cahaya, dalam gelap malamku,
Setiap nasihatmu, terukir di kalbu.
Meskipun kau pergi, dalam pelukan tanah,
Cinta dan kenanganmu, akan selalu abadi, ayah.
Rindu ini, seperti ombak yang tak berujung,
Membawa setiap kenangan, ke tepian hatiku.
Di setiap hembusan angin, namamu ku sebut,
Dalam doa dan harapan, kau tetap tersemat.
Dibalik tawa,
Ada sebuah tangisan,
Kehilanganmu,
Membuatku menulis puisi ini untukmu
Kau adalah pelangi, setelah hujan reda,
Kau ajarkan aku, arti dari bahagia.
Kini aku melangkah, membawa warisanmu,
Cinta yang tulus, dan semangat yang membara.
Setiap detik berlalu, aku mengingatmu,
Dalam setiap langkah, selalu ada bayangmu.
Kau mungkin pergi, tapi cinta ini abadi,
Ayah, engkaulah bintang, yang takkan pernah mati.