Puisi : Eksistensi Kurang Waras Karya Aip Orlandio
aku duduk bingung; aku harus apa.
berperang dengan dinginnya air malam,
lalu aku dihantui oleh suara keresahan.
kau ada dimana-mana,
disetiap sudut dan sisi ruang,
aku harus rela mengumpat sekian lamanya
hanya untuk tidur tenang.
aku berdiri dan gugup tak harus apa,
terjaga di subuh buta.
bergegas berangkat minutemen gawai,
pun aku resah kewajiban itu bukan lagi pengutamaan; tidak bisa.
dua-tiga kali aku mengigit bibir
sembari meneguk air sesekali,
sialan, suaramu masih terngiang-ngiang.
suaranya bergema, dan
berkali-kali terputar bak kaset rusak.
aku membaca buku, adegannya riuh,
semuanya jadi tentang tembok putih dan rusuh.
lembar-lembar yang gaduh,
aku mencoba alihkan;
namun, hening tak mau bersahabat,
ia kerap menjadi bejat. ia semakin bangsat.
Jakarta, 06 Maret 2023.