Puisi : Kecewa Sendirian Khoirul Trian


pada awalnya aku yang setengah patah ini Mencoba membuka lagi semua cerita baru 

cerita setelah dengannya usai

aku buru-buru menutup semua lukanya dengan rapat 

tanpa kutahu, bahwa ternyata tidak ada luka yang mudah di lupa 

sakitnya tetap saja sempurna 

bahkan ketika aku ingin menangis pun 

mengenangmu adalah cara terbaik untuk membantu air mataku keluar 


mungkin dari awal aku yang salah 

salah aku yang terlalu menaruh harapan besar dipundakmu 

Sampai saat kamunya pergi 

harapan tadi hancur berantakan jatuh kelantai 

berserakan dan susah untuk disatukan kembali 

Baru kali ini aku dipatahkan dengan ekspektasi ku sendiri 


aku sudah membayangkan banyak cerita seru ketika kita bersama 

namun tiba-tiba kamunya pergi dan ceritaku patah sebelah 

Dihujani harapan yang harus pulang 

lalu aku bisa apa 


aku hanya bisa tersenyum, melihat bahwa ternyata ekspektasi ku ketinggian ya 

bahwa dengan dia seharusnya tidak ada yang bisa kuharapkan lebih banyak 

harusnya waktu itu aku biasa saja 

agar tidak ada luka yang sulit dirawat 


disaat aku harus pulang, tapi ceritaku belum selesai didengarkan 

harusnya dulu tidak ada skenario terbaik untuknya 

harusnya dulu, hadirnya tidak kujadikan peran utama di hidupku 

dan sekarang setelah dirinya pergi, ceritaku berantakan 

akunya juga berantakan 

dan harus kuceritakan sendiri apa adanya dengan diriku 

bahwa "Hei sudah, tidak baik menyalahkan diri sendiri" 

tidak semua yang pergi berarti salahku, 

salah dia karena sudah dengan sia-sia menyudahi ceritanya 

sampai pada titik "Ya sudah mau gimana lagi" 

pertemuan tidak akan ada yang sempurna 

dan kehilangan juga pasti akan datang dengan sendirinya 


jadi aku harus siap, untuk setelah ini aku akan baik-baik saja 

sama seperti sebelum dia datang 

kembali lagi berpura-pura bahwa "iya aku tidak apa-apa"

walau sebenarnya "Hei aku ini patah" 


Hanya sedang berusaha untuk baik-baik saja 

Ekspektasiku ketinggian, sampai pada akhirnya 

aku kecewa sendirian 


Kalianda, 26-07-2021

Postingan populer dari blog ini

PUISI : ᴛᴀɴʏᴀ ᴄɪɴᴛᴀ

Puisi : Bekas Luka Trauma Karya Reza Fahlevi

Puisi : Bukan Aku Yang Kau Butuhkan Karya Awan Hitam