Puisi : Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas Karya Catatan Langit Malam
KU LEPAS KAU DENGAN IKHLAS
Di batas senja, ku pandang langit yang muram,
warnanya seperti hati yang remuk diambang malam,
aku berdiri, sendiri, di bawah pohon yang dulu saksi
tempat kita tertawa dan merajut mimpi-mimpi.
Kini, kau telah pergi, jauh tanpa jejak,
meninggalkan aku dengan bayang dan luka,
tak ada lagi tanganmu yang hangat merengkuh,
hanya dingin yang menampar, menyadarkan bahwa ini nyata.
Satu demi satu kenangan berkelebat di benak,
tatapanmu yang dulu penuh cinta kini samar,
kita pernah bersumpah setia dalam senyap,
tapi janji tinggal janji, terselip di antara harap.
Ku kenang senyummu di pagi yang sejuk,
saat kita berjalan di jalan setapak penuh rintik hujan,
kau berkata cinta itu sejati, tanpa akhir,
namun siapa sangka, akhirlah yang lebih dulu datang.
Kutemui wajahmu di setiap sudut kota,
di kedai kopi tempat kita dulu bercanda,
di trotoar yang sunyi ini aku menunggu,
menunggu sampai luka ini berubah menjadi rindu.
Kini, meski berat, ku ingin belajar ikhlas,
mengubur rasa yang pernah begitu dalam,
melepasmu, seperti daun gugur di musim yang berlalu,
seperti sungai yang mengalir, tanpa kembali.
Kucoba menerima, meski sulit, meski perih,
bahwa cinta ini bukan lagi milik kita,
bahwa jalan hidupmu kini bukan di sisiku,
dan aku harus belajar mencintaimu dalam keikhlasan.
Ku tatap langit yang luas, tempat harapku hilang,
dalam hati ini, ku titipkan doa-doa tak terucap,
agar kau bahagia, meski bukan di sini,
agar cinta kita tersimpan di semesta yang abadi.
Pergilah dengan tenang, ku ikhlaskan kau,
meski perih, biar semua ini lebur menjadi doa,
karena cinta sejati bukan tentang memiliki,
namun melepaskan, agar kau terbang setinggi mungkin.
Dengan langkah gontai, aku beranjak dari kenangan,
biarlah waktu yang mengobati segala luka,
dan dalam sunyi, aku akan selalu mencintaimu,
meski tak lagi di sini, meski tak lagi bersamamu.
Aku lepaskan kau dengan ikhlas,
di dalam hati yang berderak namun tabah,
agar kau temukan bahagiamu, meski tanpaku,
dan cinta ini menjadi saksi, bahwa aku pernah merelakanmu.
CATATAN LANGIT MALAM.
SABAH 28 OKTOBER 2024