Puisi : Sajak Pemuda Gila Karya Aip Orlandio
Aku lah insan sialan itu
Yang tak kenali diri dan mampu menghambat mimpi
Akulah asap pekat yang mengganggu nyaman tidurmu
Akulah pengacau paras jelitamu karena aku menggangu kehormatan mu dicinta oleh orang gila
Aku datang padamu dengan balutan debu kemiskinan, dan menyapa mu diatas kedinginan balasan senyuman
Aku datang menggerogoti kesempurnaan mu
Karena kau Dicinta seorang nan papa lagi celaka
Aku datang sebagai air selokan,
Hitam pandangan orang, tanpa tangkai bunga tanpa kain atau emas tanda cinta
Kau kelabakan dan mencari selah lari
Kau kucari disela sela puisi untuk kuhampiri
Kau ku dengungkan pada malam gulita
Meringis ringis atas segala kegilaan
Tertawa tanda luka mendalam
Diatas cakrawala kau tidur nyaman..
Tahta, rupa, dan harta kau punya.
Diatas cakrawala kau menjelma purnama
Dari setiap nyanyian harapan binatang hutan
Kau telah menjadi angin dibadan
Dingin membalut garang menumbuk
Dan lantang bersuara penolakan
Hei... Kau yang berparas jelita
Adalah kau bergelar Sinta dalam pewayangan mahabrata yang tak henti di mimpikan seorang Rahwana
Kulangitkan doa pada kuasa
Tapi takdir kita terlahir sebatas minyak dan air
Ku netralkan rasa, tiba tiba hasrat ku kian membara...
Dalam segala luka aku tak berdaya
Upaya melupa justru menjadi petaka
Kau lah bulan bundar terpancar liar
Kau lah angin garang mematikan harapan dari dingin senyuman
Kau ku rintihkan atas harapan
Siang malam bersambut penolakan
//
Jakarta, 16 Agustus 2022