Puisi : Titik Cinta Tak Terbatas Karya Coretan Hawa

 Titik cinta tak terbatas


Ibu, engkau adalah langit yang tak pernah tergerus waktu,

Di matamu ada ribuan bintang yang jatuh merindu.

Kau menyulam dunia dengan benang-benang halus,

Yang tak tampak, tapi membimbing tiap langkahku.


Dari rahimmu, aku lahir tanpa bisa berkata,

Tapi dalam dekapanmu, aku belajar bicara tentang cinta.

Kau adalah sungai yang mengalir tanpa henti,

Mengaliri tanah hati yang selalu haus akan kasih suci.


Ibu,dalam tangismu, aku menemukan doa yang dalam,

Tiap tetesnya meresap ke dalam tanah jiwa,

Menumbuhkan pohon-pohon cinta yang berbuah manis,

Mengukir hidupku dengan aliran kasih yang abadi.


Kau adalah api yang membakar segala ragu,

Membakar setiap laraku menjadi bara yang menuntun.

Bu,,dalam senyummu ada langit yang cerah,

Menyinari setiap sudut hatiku yang gelap.


Di antara doamu yang tak terucap,

Ada angin yang membawa aku terbang jauh.

Dalam pelukanmu, aku temukan segala arti,

Keabadian yang tidak bisa dihitung oleh waktu.


Ibu,sabarmu yang mengalir seperti sungai,

Menopang setiap langkahku yang penuh kerikil.

Setiap pagi, kau hadir dengan sinar yang lembut,

Memberi hidupku secercah harapan yang tak pernah pudar.


Dalam doa-doamu yang terucap lirih,

Ada dunia yang tumbuh subur, penuh kedamaian.

Kau adalah tanah yang menyemai benih-benih kebaikan,

Yang akan tumbuh menjadi pohon yang rindang dan penuh cinta.


Ibu,kau adalah cahaya yang tak pernah redup,

Meski dunia sering menuntut-mu untuk bersedih.

Namun dalam heningmu, aku mendengar suara Tuhan,

Yang memberi kehidupan dalam setiap detak jantungmu.


Dalam tangisanmu yang tidak pernah terdengar,

Aku melihat dunia yang penuh dengan pengorbanan.

Setiap peluhmu adalah hujan yang menyuburkan bumi,

Menumbuhkan kebahagiaan yang tak pernah tampak.


Ibu,engkau adalah cinta yang terbungkus dalam tubuh,

Tak ada yang lebih besar darimu, tak ada yang lebih suci.

Kau adalah langit yang melindungi bumi,

Kau adalah surga yang hadir dalam setiap langkahku.



Judul :Titik cinta tak terbatas

Coretan hawa, bandung

Minggu, 24 maret 2024

Postingan populer dari blog ini

PUISI : ᴛᴀɴʏᴀ ᴄɪɴᴛᴀ

Puisi : Bekas Luka Trauma Karya Reza Fahlevi

Puisi : Bukan Aku Yang Kau Butuhkan Karya Awan Hitam