Puisi : Cinta Dalam Tatapan Karya Bang Bolong
Di matamu, kutemukan cahaya,
hangat menyapa di tiap tatapan,
seperti mentari yang setia bersinar,
menyapu dingin di pagi kelam.
Di hatimu, kutemukan rumah,
tempat segala resah tenggelam,
tempat rindu berbisik lirih,
menyulam kisah yang tak padam.
Kau adalah detak di setiap debar,
bait indah di tiap sajak,
cinta yang tumbuh tanpa pudar,
menjadi takdir yang ter jejak.
Aku mencintaimu seperti laut mencintai pantai,
tak pernah jemu menyentuhnya, meski harus pergi dan kembali.
Seperti angin yang membelai lembut dedaunan,
selalu hadir meski tak selalu terlihat.
Aku mencintaimu seperti malam merindukan bintang,
menjadikan gemerlapnya sebagai pelita dalam gelap.
Seperti fajar yang selalu datang,
menjemput hari dengan harapan baru.
Cintaku bukan sekadar kata yang diucap,
bukan sekadar janji yang mudah terlepas,
ia adalah doa yang kupanjatkan diam-diam,
adalah tatapan yang bicara lebih dari lisan.
Aku mencintaimu dalam diam yang menghangatkan,
dalam bisikan yang menyentuh hati,
dalam detak waktu yang terus berjalan,
dalam ruang tak berujung, tak bertepi.
Seperti sungai yang tak menolak alirannya,
seperti langit yang merangkul cakrawala,
cintaku tak akan lelah mengalir padamu,
tak akan letih memeluk hadirmu.
Kita adalah cerita yang ditulis takdir,
ditenun dengan kesabaran dan keindahan,
kita adalah puisi yang takkan usai,
akan terus bergetar dalam bait-bait keabadian.
CINTA DALAM TATAPAN
BY : BANG BOLONG