Puisi : Untuk Jiwa Yang Rapuh Karya Bang Bolong
Ada retakan di hatimu,
yang tak pernah kau biarkan dunia tahu.
Di balik senyummu yang menggenggam mentari,
ada luka yang diam-diam kau sembunyikan sendiri.
Setiap pagi kau bangun dengan doa yang lirih,
meminta kekuatan untuk bertahan meski letih.
Langkahmu kecil, tapi penuh arti,
meski kadang kau merasa dirimu hanyalah serpihan sunyi.
Aku tahu kau sering bertanya,
mengapa dunia ini terasa begitu berat adanya?
Mengapa hati yang penuh cinta harus terluka,
dan jiwa yang tulus dihantam gelombang derita?
Namun dengarlah, wahai jiwa yang rapuh,
kau adalah bintang di langit yang terlihat redup.
Tapi redupmu bukan tanda bahwa kau kalah,
hanya bahwa kau sedang mengumpulkan cahaya yang lebih indah.
Air matamu bukanlah kelemahan,
ia adalah bahasa yang tak butuh terjemahan.
Ia berbicara tentang keberanianmu,
tentang caramu bertahan di tengah dunia yang pilu.
Setiap retak di hatimu adalah cerita,
tentang perang yang kau menangkan tanpa suara.
Setiap luka adalah puisi,
tentang keberanian melangkah meski hati terkoyak berkali-kali.
Dunia ini tak selalu ramah,
dan kau tahu itu lebih dari siapa pun yang pernah menyerah.
Namun kau tetap berdiri,
meski dengan jiwa yang hampir hancur menjadi serpihan sepi.
Jiwa yang rapuh, kau bukan pecundang,
kau adalah bukti bahwa kelembutan bisa bertahan dalam perang.
Kau adalah pohon yang akar-akarnya menggenggam bumi,
meski daunnya gugur diterpa badai berulang kali.
Biarkan retakmu terlihat,
biarkan dunia tahu kau tetap bisa berdiri meski sakit.
Kau adalah lukisan yang belum selesai,
setiap garisnya adalah kisah yang penuh peluh dan pelajaran mendalam.
Jadi jika hari ini kau merasa hancur,
ingatlah bahwa setiap malam pun berlalu menuju fajar yang jujur.
Jika hari ini dunia terasa seperti musuh,
ingatlah bahwa rapuhmu adalah kekuatan yang tak pernah mereka sentuh.
Bangkitlah, wahai jiwa yang rapuh,
karena di balik retakanmu, ada cahaya yang akan tumbuh.
Dan suatu hari nanti, kau akan melihat,
bahwa retakmu bukanlah akhir, melainkan awal dari cerita yang megah dan abadi.
UNTUK JIWA YANG RAPUH
BY: BANG BOLONG