Puisi : Bunga Sakura Karya Lirik Aksara

 Bunga sakura


Kelopak bunga sakura jatuh berguguran

Memeluk setiap perasaan yang berdebar

Mimpi bersamamu di musim semi yang kuharapkan itu

Bahkan kini masih terlihat, bunga sakura pun bertebaran


Dari kereta aku dapat melihatnya

Bayangan di hari itu

Jembatan besar yang kita lewati di musim semi

Waktu kelulusan pun datang

Dan kau meninggalkan kota ini

Di tepian sungai yang penuh warna, aku mencari hari itu


Kita memilih jalan masing-masing

Membawa musim semi menuju akhir

Masa depan yang mekar sempurna

Membuatku merasa tergesa-gesa

Di jendela kereta pada jalur Odakyuu

Tahun ini bunga sakura pun terbayang

Suaramu tersimpan di dalam hatiku

Dan aku dapat mendengarnya


Kelopak bunga sakura jatuh berguguran

Memeluk setiap perasaan yang berdebar

Mimpi bersamamu di musim semi yang kuharapkan itu

Bahkan kini masih terlihat, bunga sakura pun bertebaran


Kalimat yang kuucapkan di awal surat

Adalah "aku baik-baik saja"

Kau tahu bahwa aku berbohong, iya kan?

Bahkan kota yang berlalu ini

Berbicara kepada musim semi

Tahun ini bunga-bunga akan membuka kuncupnya lagi


Melewati hari-hari tanpa dirimu

Bahkan aku juga sudah tambah dewasa

Dengan begitu, apakah aku akan melupakan segalanya?

"Aku benar-benar mencintaimu"

Aku mencoba meraih bunga sakura

Sekarang perasaanku terbungkus di dalam musim semi


Kelopak bunga sakura jatuh berguguran

Mendekap setiap perasaan yang berdebar

Kata-kata yang kau berikan kepadaku dengan kuat itu

Bahkan kini masih tersisa, bunga sakura pun menari-nari


Kelopak bunga sakura jatuh berguguran

Memeluk setiap perasaan yang berdebar

Hari yang kumimpikan dalam musim semi yang jauh itu

Kini menghilang di udara


Kelopak bunga sakura jatuh berguguran

Dan aku mulai melangkah ke seberang musim semi

Menggenggam erat mimpi yang kujanjikan di musim semi itu

Menyimpannya dalam hati, bunga sakura pun menari-nari



Tertanda Lirik aksara

Postingan populer dari blog ini

PUISI : ᴛᴀɴʏᴀ ᴄɪɴᴛᴀ

Puisi : Bekas Luka Trauma Karya Reza Fahlevi

Puisi : Bukan Aku Yang Kau Butuhkan Karya Awan Hitam